Pada zaman awal perkembangan islam, sebenarnya kaum muslim tidak bermaksud mengutip pemikiran filsafat dari pihak manapun juga . Mereka tidak menaruh perhatian pada soal tersebut , bahkan sama sekali tidak berniat mengutip ilmu apapun juga dan tidak pernah memikirkannya. Kalau di kemudian hari ada sebagian dari ilmu-ilmu tersebut merembes kedalam pemikiran orang Arab , itu semata-mata karena keharusan yang tak dapat di hindari karena semakin eratnya hubungan mereka dengan bangsa-bangsa lain di sekitar negerinya. Hubungan seperti itu memang sudah terjadi sejak zaman jahiliyyah , tetapi masih terbatas dalam ruang lingkup yang amat sempit. Misalnya, Al-Harits bin kaldah Ats-tsaqafi,belajar ilmu kedokteran pada suatu perguruan di jundisbur, Persia dan terkenal sebagi seorang dokter Arab sebuah riwayat yang berasal dari Saad bin Abi waqqash mengatakan, ketika ia menderita sakit, Rosulullah SAW datanglah menjenguknya. Saat itu beliau menyarankan “datanglah kepada al-Harits bin kaldah